BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dunia saat
ini banyak melahirkan orang-orang yang cerdas dan memliki pemikiran yang maju
untuk merubah bangsanya ke hal yang lebih baik. Tidak hanya dalam bidang
pendidikan tapi juga dalam berbagai bidang.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tentang salah satu pengusaha suskes Bob Sadino yang terkenal
sering mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang telah menjadi
cirri khasnya sehari-hari.
B.
Rumusan Masalah
1.
Siapa itu Bob Sadino?
2.
Bagaimana Bob Sadino
bisa menjadi pengusaha sukses?
C.
Tujuan Makalah
1.
Mengetahui siapa itu
Bob Sadino.
2.
Mengetahui bagaimana
Bob Sadibo bisa menjadi Pengusaha sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Bob Sadino
Bob Sadino (lahir di Lampung, 9 Maret 1939; umur 75 tahun), atau akrab dipanggil om Bob,
adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan
peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usahaKemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat
menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah
anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang
ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena
saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian
menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya
itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di
sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan
pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa
serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk
membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang
lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk
bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah
menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya.
Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan
mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih
pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp100.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob
tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia,
ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan
ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari
pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia
sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di
daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar
negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal
sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya
dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga
merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama: Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg
(1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket)
(1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah : Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86,
Jakarta Selatan Telp: 793618
B. Bisnis Bob Sadino
- Kem Chicks
(supermarket)
Kem Chicks merupakan supermarket yang
dikembangkan Bob Sadino berada di kawasan Kemang. Kem Chicks
yang berdiri sejak 1970-an ini menyediakan produk-produk pangan dari hasil
pertanian, peternakan, hingga perikanan dengan konsep penyajian yang higienis.
Ia tidak segan memasang harga produknya lebih tinggi dari harga pasaran, karena
dinilainya sesuai dengan kualitas produk yang disediakan. Contohnya untuk
produk perikanan ada ikan telur yang harganya sekitar Rp 30 ribu ke atas per
bungkus (isi 8 ekor). Lalu udang windu ia jual dengan harga di atas Rp 200 ribu
per kg.
Meski harga
produk-produknya tergolong tinggi, namun tetap ada konsumen yang membelinya.
“Target konsumen kami kalangan ekonomi kelas A+ (atas) yang kebanyakan orang
dari berbagai negara yang tinggal di daerah Kemang,” katanya. Mereka,
lanjutnya, sudah terbiasa dengan produk harga tinggi tentunya juga sepadan
dengan kualitasnya.
- PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
PT.
Kemang Food Industries atau lebih dikenal dengan sebutan PT Kemfood terletak di
Jl.Pulo Kambing No.11 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur, adalah sebuah
perusahaan nasional yang beridir sejak tahun 1970. PT Kemfood bergerak dibidang
Industri pengolahan daging dengan merk Villadorp, Villa, Kemfood, Yangini, Chami
dan Chiefs. Daging
Olah yang diproduksi terbagi menjadi 4 kelompok besar yaitu Sosis, Burger, Delicatesen
dan Baso
- PT Kem Farms (kebun sayur)
C. Konsumen Bob Sadino
Bob
Sadino adalah orang yang memperhatikan konsumen. Caci maki dari seorang
pembantu rumah tangga ia jadikan masukan bagi manajemen pemasarannya. Ia
menjadikan keluhan konsumen sebagai masukan dan langkah perbaikan kedepannya.
Om
Bob sendiri dengan berani mengambil pasar yang sudah jelas yakni kaum-kaum ekspatriat
dan kaum lokal menengah ke atas. Permintaannya pun tidak akan bisa dihentikan
selama masih ada orang luar yang datang ke Indonesia dan orang-orang kaya
(apalagi jelas mereka juga butuh makan dan demand akan makan juga tidak bisa
dihentikan). Sama halnya dengan berjualan pembalut, pasarnya jelas (bukan
terbatas) yakni wanita-wanita. Namun, bukankah sekarang di Jakarta juga telah
dipenuhi oleh para raksasa swalayan modern papan atas layaknya Carrefour, Lotte
Mart, dll. Hal
tersebut ternyata tidak juga menggoyang bisnisnya.
D. Nilai
Penting Bagi Konsumen
Kualitas layanan
yang prima adalah suatu
common sense yang tidak bisa terbantahkan dalam dunia bisnis bahwa marketing
dan promosi adalah ujung tombak dalam peningkatan omset. Namun, Om Bob dari
bisnis Kem Chick-nya mengajarkan suatu hal yang lain. Bila diperhatikan,
sesungguhnya Kem Chick sendiri tidak melakukan promosi yang besar-besaran dalam
menarik minat konsumennya. Dengan kondisi seperti itu pun, Om Bob berhasil
membuktikan bahwa bisnisnya bisa tetap “digandrungi” oleh banyak konsumen.
Kuncinya terletak pada passion Om
Bob di bidang-bidang yang terkait dengan produk yang dipasarkannya. Imbasnya,
Om Bob sangat berhasrat untuk meningkatkan kualitas produknya. Tentu saja hal
ini akan menguatkan kepercayaan para pelanggan dari Kem Chick itu sendiri.
Saking kuatnya, saat isu merebaknya virus flu burung yang berhasil membuat
penurunan tingkat penjualan ayam namun di sisi lain ternyata penjualan ayam di
Kem Chick malah meningkat.
E. Rencana Perusahan Kedepan
Tidak ada satu pun perusahaan besar di muka bumi ini,
yang menerapkan manajemen seperti Bob Sadino. Dalam banyak kesempatan, pria
yang masih terlihat segar dalam usia lewat 70 tahun ini, selalu mengatakan
tidak pernah punya perencanaan dan tidak pernah mau membuatnya. Pernyataan ini
dibuktikan dengan tindak tanduknya yang memang tidak pernah punya rencana di
atas kertas. Rencana cukup di kepalanya saja, dan sangat mungkin berubah-ubah
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Tentu sangat berbeda dengan perencanaan dalam
manajemen modern. Bahkan sejumlah pakar manajemen mengatakan tidak mungkin
seseorang akan berhasil tanpa perencanaan. Bob sadino dengan segala
keunikannya, sukses menjungkirbalikan teori para pakar. Tidak ada plan A, plan
B, plan C dan seterusnya. Yang ada adalah sejuta kemungkinan.
Sama seperti perencanaan, salah satu unsur manajemen
yaitu pengorganisasian juga dilanggar oleh Bob Sadino. Dia tidak mau memiliki
organisasi seperti yang dijabarkan dalam buku-buku teori manajemen.
Bob Sadino mempunyai cara unik dalam melakukan
pengawasan. Dengan cara ikut bekerja bersama para karyawannya. Bahkan Bob
Sadino akan “nongkrong”seharian di kantor ikut bekerja, dan tidak
jarang dia juga mengajak serta istri dan anaknya berada di tempat kerja.
Bob Sadino tidak ragu-ragu bergaul dengan para
karyawan mulai dari top level sampai pegawai paling rendah seperti tukang sapu
atau “office boy”. Dan cara dia memperlakukan para bawahannya tidak
seperti seekor singa yang sedang mengawasi mangsanya. Bob Sadino justru
memosisikan diri seperti rekan kerja, teman, sahabat dan keluarga. Itulah
sebabnya semua karyawan rela diangkat menjadi anak oleh Bob Sadino.
Tidak ada seorang pun anggota keluarga Bob Sadino yang
sedarah, baik keluarga dekat maupun keluarga jauh yang bekerja di
perusahaannya. Semua pekerjanya adalah orang lain yang tidak ada hubungan darah
sedikitpun. Bob Sadino sengaja membatasi keluarganya ikut campur dalam
perusahaan, apalagi menjadi bagian dari perusahaan. Dia berkeyakinan, manajemen
semacam itu akan menghindarkan keluarga dari keretakan.
Sebagian besar perusahaan melakukan perekrutan pegawai
dengan prosedur dan sistem yang sangat profesional. Tetapi tidak demikian
dengan Bob Sadino. Dia tidak pernah membuka pengumuman lowongan pekerjaan. Dia
merekrut pegawai dengan cara jalanan. Dia tidak peduli latar belakang calon
pegawainya. Mau sarjana S1 atau Master, mau lulusan SMA/SMP, bekas pegawai
hebat atau bahkan gelandangan. Mereka bisa bekerja di sana dengan satu syarat,
mau bekerja dan belajar.
Bob Sadino membagi perjalanan bisnisnya ke dalam tiga
bagian waktu:
10 tahun pertama, sebagai masa penjajakan antara bos dengan para anak buah.
Pada masa ini, bos yang melakukan dan memimpin semua hal sendirian. Pada masa
ini, bos mulai mencari tahu kemampuan anak buah dan anak buah mencari tahu gaya
kepemimpinan dan apa yang diinginkan bos.
10 tahun kedua, sebagai masa tahu sama tahu. Bos sudah sangat mengetahui
kemampuan para anak buahnya, sedangkan anak buah sudah mengerti apa yang
diinginkan bos. Anak buah juga paham gaya kepemimpinan bos, sehingga bisa
menjalankannya sendirian.
10 tahun ketiga, sebagai masa desentralisasi
penuh. Bos mulai meninggalkan segala urusan perusahaan dan memutuskan untuk
tidak ikut ambil bagian dalam segala urusan perusahaan. Bos mempercayakan
sepenuhnya segala urusan kepada para anak buah, dan membiarkan mereka berbuat
apa yang dianggapnya benar.
|
1.
Kualitas barang
yang prima
2.
Memiliki tempat
yang strategis
3.
Reputasi baik
4.
Produk bergengsi
tinggi
|
1.
Tidak memiliki
banyak cabang
2.
Harga produk
cenderung mahal
3.
Kurang gencarnya
promosi
4.
Konsumen hanya
kalangan menengah atas
|
1.
Kebijakan kenaikan
harga pangan dari pemerintah
2.
Perkembangan IPTEK
3.
Mempunyai
pelanggan tetap
|
Meningkatkan jumlah produksi dan
meningkatkan kualitas
|
Memberikan promosi dan pelayan lebih
baik lagi terhadap konsumen
|
1.
Menjamurnya
pesaing dibidang yang sama
2.
Kebijakan
pemerintah dibidang pangan
3.
Krisis yang
melanda indonesia
4.
Keluhan konsumen
|
Menawarkan kualitas yang lebih prima
dari pesaing
|
Memperbaiki semua kelemahan dan dan
kekurangan yang ada guna mempertahankan konsumen
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bob Sadino lahir dari orang kaya, setelah mendapat warisan ia pergi keBelanda. Pulang
ke Indonesia ia sudah menikah dan membawa dua mobil mewah. Bob sadino memulai
bisnis awalnya dari menyewakan mobil yang ia bawa dari belanda, tapi tidak
bertahan lama karna mobilnya hancur lalu Bob Sadino beralih bisni menjual telur
ayam negeri, setelah usahanya maju Bob Sadino membuat usaha baru lagi yaitu Kem
Chick (supermarket). Target Bob Sadino adalah orang-orang kalangan atas dan
orang luar negeri. Lalu bob sadino juga mengenalkan sayuran hidroponik, ia
menjadi orang pertama yang mengenalkan sayuran hidroponik di Indonesia.
Uniknya dalam usahanya, Bob
Sadino tidak menggunakan konsep Managenen yang umum, ia sangat dekat dengan
kariawan-kariawanya dan tidak memandang orang untuk berkerja di perusahaanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH BIOGRAFI BOB SADINO"
Posting Komentar