BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rumusan Masalah
Dalam kehidupan masyarakat kata profesi, pekerja dan profesionalisme
adalah bagian dari kehidupan dan kegiatan sehari-hari, tetapi masih ada yang
belum mengenal arti atau pengertian dari yang di maksut profesi, pekerja dan
profenionalisme.
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
2. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa yang di
maksut dengan Profesi
b. Untuk mengetahui apa yang di
maksut dengan Pekerja
c. Untuk mengetahui apa yang di
maksut dengan Profesionalisme.
d. Untuk mengetahui peran dan
hubungan IT dalam Profesionalisme
e. Untuk mengetahui apa yang di
maksut kode etik dalam IT
3. Manfaat Penulisan
a. Mengenal apa arti dari
Profesi
b. Mengenal apa yang di maksut
dengan Pekerja
c. Mengenal apa yang di maksut
dengan Profesionalisme.
d. Mengenal apa peran dan
hubungan IT dalam Profesionalisme
e. Mengenal kode etik dalam IT
C. Metodeologi Penulisan
Metodeologi penulisan melalui pencarian informasi menggunakan akses
internet melalui sumber website, jurnal dan ebook.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi, Pekerja dan
Profesionalisme
Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin dan wajib
berbuat baik dan menghindari yang jahat.
Oleh karena itu dalam etika mempermasalahkan hal-hal seperti apakah yang disebut baik itu, apakah yang buruk itu, apakah ukuran baik dan
buruk itu, apakah suara batin itu, mengapa orang terikat pada kesusilaan dalam
etika terdapat yang di sebut etika profesi, etika pekerja dan etika
profesionalisme.
1. Pengertian Profesi
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan.
Professional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya
sifat professional. (John M. Echols & Hassan Shadily, 1990: 449).
Istilah profesi telah
dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang
sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja
tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan
kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori
sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan
penerapan dalam praktek.
Dalam kedihupan sehari-hari kita tidak hanya mengenal istilah profesi
untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan
semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer,
wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Menurut DE
George Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
2. Pengertian
Pekerja
Dalam kehidupan
manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu
diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti
melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati
oleh manusia yang bersangkutan.
Menurut As’ad (2002) Faktor
pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial,
menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun
demikian di balik tujuan yang tidak langsung tersebut orang bekerja untuk
mendapatkan imbalan yang berupa upah atau gaji dari hasil kerjanya itu. Jadi
pada hakikatnya orang bekerja, tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, tetapi juga bertujuan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Dari hal di atas kata Pekerja yaitu menunjuk kepada orang yang melakukan atau
melaksanaan sebuah Pekerjaan.
3. Pengertian
Profesionalisme
Menurut DE Georfe,
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Perlu untuk kita ingat
dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat
beberapa perbedaan:
PROFESI :
-
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
-
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
-
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
-
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL
:
- Orang yang
tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan
seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari
situ.
- Bangga
akan pekerjaannya.
B. Ciri-Ciri Profesi, Pekerjaan
dan Profesionalisme
1. Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu :
a.
Adanya pengetahuan
khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b.
Adanya kaidah dan
standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c.
Mengabdi pada
kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
d.
Ada izin khusus untuk
menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu ada izin khusus.
e.
Kaum profesional
biasanya menjadi anggota dari suatu profesi
2. Ciri-Ciri Pekerjaan
a. Pekerjaan
tidak mengandalkan keahlian dan pengetahuan
khusus.
b. pekerjaan
yang dilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. memiliki
status yang rendah di masyarakat dan hanya bisa menghasilkan sedikit uang.
3. Ciri-Ciri Profesionalisme
Secara umum beberapa ciri-ciri
Profesionalisme yang dapat di temukan
yaitu:
a.
Profesionalisme
menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita
di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
b.
Profesionalisme
memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui
pengalaman dan kebiasaan.
c.
Profesionalisme
menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa
sampai hasil tercapai.
d.
Profesionalisme
memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa”
atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup. Profesionalisme memerlukan
adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang
tinggi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi dan profesionalisme di atas, kita
dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki
tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. Di satu pihak ada tuntutan
dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan
mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.
Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar
profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
C. Peran dan Hubungan IT dalam
Profesionalisme
Seorang profesionalisme yang mengerti tentang apa yang dia kuasai akan
semakin mempermudah pekerjaannya jika ditunjang dengan aspek teknologi, di
pembahasan peran IT dalam profesionalisme kerja ini kita akan
mengklasifikasikan menjadi dua pengertian yang berbeda tapi saling berhubungan
satu dengan yang lainnya.
Teknologi
Informasi (IT) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan, atau Secara mudahnya
teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi
tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.
Informatika
yang semakin berkembang sebagai ilmu maupun sebagai cakupan dalam membantu
bidang lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan akan spesialisasi yang akhirnya
melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional untuk tingkat tertentu dalam
bidang Informatika.
Teknologi
Informatika telah memicu kecenderungan pergeseran bukan hanya dari
profesionalisme kerja melainkan dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka.
Pengertian profesionalisme dan Kerja apabila keduanya
digabungkan menjadi satu kesatuan, yaitu Seorang profesionalisme
akan sangat efisien dalam pekerjaanya jika memiliki keahlian kerja, arti
keahlian kerja adalah kemampuan kita dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita
tangani, kata kunci disini adalah menyelesaikan. Menyelesaikan berarti
pekerjaan yang kita selesaikan itu sudah membuahkan solusi bagi orang
lain yang membutuhkan kemampuan kita, jujur perlu kita ketahui,
bahwa orang lain membayar kita karena solusi yang sanggup kita berikan kepada
mereka.
Seorang
profesionalisme dijaman sekarang diharuskan mengerti tentang perkembangan
teknologi masa kini, teknologi yang sangat cepat kemajuannya mendorong seorang
profesional untuk mengambil pendidikan khusus tentang Teknologi informatika
yang mumpuni untuk menunjang kemajuan karirnya, seorang profesional mengerti
betul kemudahan yang diberikan ketika kemampuannya dipadukan dengan kemampuan
akan teknologi informatika, profesional yang sadar tentang kebutuhan ini akan
mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan skil informatikanya, baik dengan
kursus disebuah lembaga atau dengan kuliah lanjutan.
D. Jenis Pekerjaan di Bidang IT
Secara umum, pekerjaan di bidang IT setidaknya terbagi dalam 4 kelompok
sesuai bidangnya. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia
perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database
maupun sistem aplikasi. Pada llingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya:
- Sistem Analis
merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan
diimplementasikan mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan di
kembangkan.
-Programmer
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem
operasi) sesuai dengan sistem yang dianalisa sebelumnya.
-Web Designer
merupakan
orang yang melakukan kegiata perencanaan, termasuk studi kelayakan, analis dan
desain terhadap suatu pembuatan proyek.
-Web
Programmer
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancagan web designer,
yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang
sebelumnya
-Dan lain-lain
Kelompok
kedua,adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
-Technical engenieer
sering juga disebut teknisi yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang
teknik, baik mengenal pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem computer
-Networking engineer
adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknisi jaringan komputer
dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
-Dan lain-lain
Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional
sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut:
-EDPOperator
adalah orang
yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic
data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
-Sistem Administrator
merupakan
orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem melakukan
pemeliharaan sstem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem,
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
-Dan lain-lain
Kelompok keempat,adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis
IT. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan
oleh pengelompokkan berbagi sektor di industri IT.
E. Ciri-ciri Profesionalisme di
bidang IT dan Kode Etik Profesionalis yang dimiliki seorang IT
Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi
untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan. Profesional sendiri
mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas (Profesinya).
1.
Ciri-ciri
Profesionalisme IT :
Adapun ciri-ciri Profesionalisme di bidang IT adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus mengetahui dan
mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam pekerjaannya.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau
Program.
c. Bekerja di bawah disiplin kerja
d. Mampu melakukan pendekatan disipliner
e. Mampu bekerja sama
f.
Cepat tanggap
terhadap masalah client.
2.
Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang
mengatur bagaimana seorang profesional dalam berfikir dan bertindak. Seseorang yang
melakukan kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan bisa
mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi yang didapat
bisa berupa teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan
hukum pidana.
Kode Etik di bidang IT juga diperlukan untuk
mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Kode etik
yang harus dimiliki oleh seorang IT yaitu seorang
IT harus bertanggung jawab terhadap hardware dan software di dalam lingkup
kerjanya. Yang dimaksud hardware adalah barang-barang IT yang bisa disentuh,
seperti monitor, printer, scanner,dll. Yang dimaksud software adalah
produk IT yang bisa dilihat tapi tidak bisa disentuh, seperti aplikasi,
software, data dan sebagainya.
Peranannya yang sangat besar dan
mendasar dalam perusahaan menuntut orang IT untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya secara profesi. Orang IT akan berperan penting dalam pengolahan
data, penggunaan teknologi, dan peningkatan terus-menerus akan bisnis proses
suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing tinggi. Bisnis proses
adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan yang melibatkan berbagai input
untuk menghasilkan output yang berkualitas secara berkualitas, sehingga
perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena demikian pentingya suatu bisnis
proses dalam suatu perusahaan, maka sudah dipastikan bisnis proses suatu
perusahaan tidak boleh bocor ke perusahaan pesaing.
Orang IT sebagai orang yang paling
tahu akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk
menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan adanya
kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang IT.
Sangat diutamakan bahwa seorang IT
harus mempunyai etika yang membangun. Misalnya membentuk suatu wadah untuk
menampung IT yang lain sehingga dapat saling memberikan informasi yang
tujuannya bisa memaksimalkan kemampuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan:
1. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian.
2. Pekerjaan merupakan kegiatan untuk
menghasilkan uang tanpa harus mengandalakan suatu keahlian, dan kata Pekerja
adalah orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
3. Profesional adalah orang yang mempunyai
profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
suatu keahlian yang tinggi.
4. Penting peran teknologi dalam
profesionalisem dikarnakan teknologi yang sangat cepat kemajuannya telah mendorong kemajuan dalam hal pekerjaan
maupun pendidikan yang di mana seorang professional di haruskan mengerti
tentang perkembangan teknologi masa kini.
5. Setiap bidang profesi memiliki aturan dan
hukum, Kode Etik di bidang IT adalah aturan untuk mengatur bagaimana para profesional di bidang IT melakukan kegiatannya.
DAFTAR PUSTAKA
B. Ajar, “ETIKA PROFESI”, 2019.
Wuwinardi, “Profesionalisme dalam bekerja”, 2017.
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH PENGERTIAN PROFESI, PEKERJA DAN PROFESIONALISME"
Posting Komentar